Kurang tau juga, kenapa belakangan jarang posting. Selain fokus pada sentuhan akhir skripsi (ya Allah, berilah saya keajaiban, di suatu pagi yang indah saya terbangun mendapati skripsi saya sudah dijilid rapi dan ditandatangani dosen penguji ^^), kegiatan lain saya adalah mendengarkan mp3 yang bisa membuat saya jatuh hati (cirinya adalah play mode: repeat one di mp3 player hihi..). Yah, memang harus menggunakan mp3 player. Kalau tidak begitu, tetangga sebelah kamar (mungkin juga tetangga kos sebelah) bisa berdarah-darah telinganya karena bosan mendengarkan mp3 yang sama dari pagi saya bangun hingga malam saya tidur lagi.

Nah, sekarang lagi kecanduan si FunTwo dengan Canon Rock-nya. Waktu mendengar pertama kali, langsung jatuh hati *bola mata berganti bentuk hati*. Kabarnya video FunTwo inilah yang paling banyak dikunjungi di YouTube. Silakan download sendiri ^^

Memang unik banget videonya. FunTwo memegang gitar elektriknya duduk di pinggiran kasur, kepalanya nunduk dan memakai topi (jadi wajah dan ekspresinya tak terlihat), padahal dia sedang memainkan Canon versi nge-rock habis pokoknya. Yang ada dibenak saya ketika melihat fenomena aneh itu hanya satu: gemeees!!. Bagaimana bisa dia memainkan gitar yang ngerock banget tanpa ekspresi yang seimbang???!. Saya saja sebagai pendengar sudah jingkrak-jingkrak dari pertama dia memetik gitarnya (mungkin saya yang hiperaktif hehe..). Berasa ingin masuk monitor dan getok kepalanya dia..!

Jari-jari FunTwo yang menari dan bergerak lincah di sepanjang senar gitarnya memberikan inspirasi buat saya. Saya juga ingin seperti itu!!. Akhirnya saya membuat beberapa tahap rencana.

1. Harus punya uang untuk beli gitar elektrik.
Progres: sudah mengumpulkan uang koin 500 an. Setelah dihitung berjumlah 18ribu rupiah.
Rencana berikutnya: terus mengumpulkan uang sampai saya berubah pikiran dari ingin gitar menjadi ingin surabi.. (dan sepertinya hanya butuh beberapa menit saja).

2. Belajar memainkan gitar.
Progres: dulu sudah pernah. Bertahan 1 minggu dan jari tangan melepuh.
Rencana berikutnya: tidak ada. Membaca not saja sudah pusing, kok mau macem-macem..

Sebenarnya saya trauma dengan pelajaran formal yang ada hubungannya dengan musik. Karena waktu SMP saya pernah dipermalukan oleh guru seni musik saya di depan teman sekelas. Si bapak guru mem-privati saya sepanjang jam pelajaran hari itu, karena menurutnya suara saya yang merusak keindahan paduan suara di kelas. Iya, saya sadar betul suara saya jelek. Tapi apa perlu memaksakan murid yang tidak berbakat sama sekali dalam musik untuk bisa menyanyi dengan benar?? Ditambah lagi si bapak membunyikan pianikanya di sebelah telinga saya, beliau marah-marah karena saya tetap tidak bisa menyesuaikan nada dan pada saat itu teman-teman menertawakan saya *menangis mengingat masa lalu*. Dan jika mengingat hal ini, saya selalu ingin menangis. Namun, toh dengan tidak bisa menyanyi saya tetap jadi penguasa juara kelas selama SMP, bisa mencicipi menjadi juara kelas di SMU dan bisa kuliah..

3. Merencanakan nama ngetop seperti artis-artis. Mmm, saya memilih FunThree saja. Kebetulan nama saya safitri, anak ketiga (mengandung unsur angka 3 *maksa*), dan ngefans dengan FunTwo.
Progres: mencari di internet, apakah FunThree sudah ada yang menggunakan atau belum.
Rencana berikutnya: kalau jadi, ya nanti bikin bubur merah dan putih sebagai tradisi ganti nama.

Dari ketiga langkah di atas, sepertinya yang realistis hanyalah langkah ke 3. Dan untuk itu akhirnya saya memutuskan memainkan berbagai alat musik melalui komputer tercinta.
Progres: VOS sudah terinstal. Keyboard dalam kondisi bagus, bisa ditekan semua. Otak masih waras, bisa main VOS dan berimajinasi sedang konser di Balai Sarbini (berimajinasi ditimpukin penonton memakai sandal).
Rencana selanjutnya: besok menyalakan pc dan main VOS dengan nick name FunThree..

Demikian reportase dari Safitri yang sudah mengantuk. Jadi wajar saja postingannya tidak jelas sama sekali. Yang tidak wajar adalah mengapa Anda sempat-sempatnya membaca postingan ini?? Kan sudah saya bilang postingannya tidak jelas. Ckckck..

Nb: buat gitaris band-band Indonesia, “Janganlah bertingkah di atas panggung sebelum Anda melihat dan (akhirnya dipermalukan) FunTwo’s Canon Rock. Ada baiknya Anda meniru FunTwo, yang di mata saya cukup rendah hati”.

0 comments: